Thursday, 8 October 2020

Kemewahan


 Kemewahan memberikan hati kenyamanan sesaat, kesederhanaan memberikan hati kenyamanan yang abadi

https://www.google.co.id/maps/place/Pondok+pesantren+putra+putri+tahfidz+Al+qur'an+RaudLatul+Ihsan/@-6.5707462,108.3198159,741m/data=!3m2!1e3!4b1!4m5!3m4!1s0x2e6ec4ad9e2fe939:0x848b9554215cb4a9!8m2!3d-6.5707515!4d108.3220046?hl=id


Tuesday, 22 September 2020

 



 Kita sebagai manusia mempunyai kekurangan dan kelebihan masing-masing sehingga kita harus mengembangkan potensi kita dan selalu menjadi yg terbaik.
▶Kita hidup saling berdampingan, karena manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain, karena itu berbuat baiklah kepada siapa saja, karena keadaan kita sekarang tidak lepas dari kebaikan orang lain.
▶ Segala sesuatu pasti ada tantangan dan perjuangannya, maka orang yang hebat orang yang tertantang untuk berjuang dijalanNya.
▶Fisik harta itu bisa pudar tetapi ketulusan hati dan ilmu takkan pernah pudar, dia akan terus berkembang, seiring pengamalan dan pengajaran yg kita lakukan. Ingat! Para Nabi tidak mewariskan harta tapi Ilmu.
▶Jangan setengah-setengah apabila hidup di pondok, Seperti pepatah “Sikucapang sikucaping” apa yang di tangan berceceran, apa yang diinginkan tidak didapatkan.
▶Jangan melek walang, hayatilah dan nikmatilah perjuangan di pesantren ini, InsyaAllah mendatangkan keberkahan.
▶Orang merdeka adalah apabila melakukan sesuatu tugas berdasarkan hati nuraninya dan orang besar yang memiliki ilmu bermanfaat untuk dirinya sendiri dan juga orang lain.
▶Menjauhi kebohongan adalah cara yang ampuh untuk memperbaiki diri.
▶Jangan pernah menyalahkan orang lain atas kegagalan kita. Karena kegagalan adalah kunci awal kesuksesan dan kegagalan itu berasal dari kita sendiri.
▶Sesuatu yang kita miliki pasti mempunyai kekurangan dan kelebihan dan kesempurnaan hanya milik Allah Ta’ala.
▶Jangan sampai kita merasa cukup merasa sudah melakukan pekerjaan, karena perasaan cukup dalam berbuat baik hanya akan menghilangkan semangat berlomba dalam kebaikan. فاستبقوا الخيرات
▶Siap memperbaiki dan siap diperbaiki.  إن إريد إلا الإصلاح merupakan sebuah sikap, mentalitas yg harus kita tumbukan dan kita jaga.

▶Apa yang didengar, dilihat dan dirasakan adalah pendidikan, maka baik-baiklah dalam mendengar, melihat dan merasakan apa yg ada di pondok ini. 

PONDOK PESANTREN PUTRA PUTRI TAHFIDZ AL-QUR'AN RAUDLATUL IHSAN SUKAGUMIWANG-INDRAMAYU

https://web.facebook.com/ponpesRaudlatulIhsan<script data-ad-client="ca-pub-5306275425825725" async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>

Monday, 21 September 2020

INGATLAH JERIH PAYA ORANG TUA MU DI RUMAH


 Rasa malas sering terjadi pada setiap orang, tak terkecuali kepada santri. Meskipun dengan segala kegiatan dan disiplin yang ketat tidak menutup kemungkinan para santri merasa bosan dan malas untuk belajar ataupun mengikuti setiap kegiatan di pesantren.

Namun ketika rasa malas mulai melanda hidupmu wahai para santri, segeralah atasinya dengan mengingat jerih payah orang tuamu di rumah. Ingatlah bahwa orang tuamu sedang mati-matian mengais rezeki demi membiayai pendidikanmu.

Coba kamu bayangkan bagaimana usaha orang tuamu bekerja, mereka bangun pagi-pagi buta untuk mencari rezeki, untuk keluargamu, tentunya untuk kamu. Kadang-kadang mereka pada malamnya belum cukup istirahat karena lembur kerja, kemudian paginya bangun lebih awal. Bahkan ada yang buru-buru berangkat kerja sehingga tidak sempat sarapan pagi, karena takut terlambat masuk kerja dan sebagainya. Belum lagi yang bekerja di tempat yang bosnya sangat disiplin, yang tidak toleran sama sekali bagi pekerjanya yang terlambat.

Apapun profesi orang tuamu usaha mereka tetap sama. Jadi jangan pernah berpikir bahwa kalau orang tuamu yang bekerja di kantor lebih mudah. Mereka melawan segala resiko bahkan kadang-kadang mereka mengabaikan kesehatan untuk tetap bekerja.
Jika dengan perjuangan diatas kamu belum juga menyadarinya, cobalah untuk menghitung jumlah uang jajan yang sudah diberikan kepadamu sejak awal kamu di masukkan ke pesantren. Ditambah lagi dengan biaya pendidika bulanan, tahunan dan biaya segala kebutuhan kamu di pesantren. Kalkulasi semua itu. Berapa kira-kira total keseluruhan uang orang tuamu telah habis. Masihkah kamu bermain-main tidak belajar di pesantren?
Dan biasakanlah selalu untuk mencatat setiap  minggunya uang jajan yang sudah kamu terima. Agar kamu selalu teringat kepada perjuangan orang tuamu. Jangan lupa berdoa untuk mereka. Doamu adalah kekuatan mereka dalam bekerja.
Tidak harapan yang paling besar bagi orang tuamu kecuali hanya harapan agar kamu bisa belajar yang baik di pesantren demi kebahagiaanmu kelak yang menjadi kebanggaan tersendiri bagi mereka. Setiap orang tua mengharapkan yang terbaik untuk anak mereka. Mereka berusaha untuk menjadikan kamu lebih baik dari mereka. Lebih berilmu, lebih bertaqwa, lebih berkualitas dari pada mereka.
Karena apa yang mereka lakukan untuk kamu hari ini, hanya semata-mata untuk kebaikan masa depanmu. Kamu adalah orang yang akan melanjutkan estafet kehidupan. Karena mereka suatu saat akan pergi meninggalkanmu selamanya. Disaat kamu kehilangan mereka, disitulah apa yang selama ini orang tuamu harapkan dapat kamu jalankan. Mengamalkan ilmumu, bekerja lebih rajin dan lebih mandiri.
Percayalah, orang tuamu memasukkan kamu pesantren bukan bermaksud menjauhkanmu, melainkan untuk mempersiapkan kamu menjadi orang yang sukses, yang terbaik sepanjang hidupmu disaat mereka sudah tidak ada lagi disampingmu.
Buanglah rasa malasmu setiap saat. Belajarlah dengan sungguh-sungguh. Karena kesugguhanmu akan membuahkan hasil suatu saat nanti. Karena hasil tidak mengkhianati usaha seseorang.
Akhir kata, orangtuamu adalah kebahagiaanmu. Selagi mereka masih hidup dan sehat, tunjukkan baktimu kepada mereka dengan belajar jauh lebih giat. Jangan sampai engkau menyesal belum berbakti kepada mereka saat mereka dipanggil oleh Yang Maha Kuasa.
Masihkah kamu malas belajar?

Pikirkan baik-baik nak.

Sunday, 20 September 2020

--=*FESTIVAL HADROH SE-KEC. SUKAGUMIWANG*=--

https://web.facebook.com/ponpesRaudlatulIhsan --=*FESTIVAL HADROH SE-KEC. SUKAGUMIWANG*=--







Dalam Rangka Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Pon Pes Putra Putri Tahfidz Al-Qur'an RAUDLATUL IHSAN, Sukagumiwang - Indramayu. Tahun 1442 H / 2020 M. Menyelenggarakan *Festival Hadroh Se-Kec. Sukagumiwang*.
=> *KETENTUAN UMUM*
1. Peserta berasal dari Kec. Sukagumiwang
2. Maksimal Peserta 12 Orang dalam satu Grup
3. Membawakan salah satu lagu wajib yaitu : "Ad-Dinu Lana" atau "Ya Robbi Antal Hadi" + 1 Lagu Bebas.
4. Waktu Tampil 15 Menit.
=> *PENDAFTARAN*
1. Biaya Pendaftaran GRATIS
2. Batas Pendaftaran 25 Oktober 2020
3. Tempat di Kantor Pon Pes Raudlatul Ihsan
=> *PELAKSANAAN FESTIVAL*
Festival HAdroh dilaksankan pada Hari Kamis tanggal 29 Oktober 2020, Pukul 08.00 Wib s/d Selesai di halaman Pon Pes RAUDLATUL IHSAN
=> *KEJUARAAN*

*Juara 1 : Rp. 500.000,-**Juara 2 : Rp. 300.000,-**Juara 3 : Rp. 200.000,-*+ Tropy +Sertifikat*Monggo Daftarkan Tim Hadroh Sedulur* Kontak Panitia : *085324256656 (Abdul Muiz Ghozali)* *082216449270 (Yogi priyanto)*

Friday, 11 September 2020

ZIARAH PONDOK PESANTREN PUTRA PUTRI TAHFIDZ AL- QUR'AN RAUDLATUL IHSAN



 KETERANGAN ZIARAH KUBUR


Ziarah kubur hukumnya sunnah, karena dapat dijadikan peringatan, betapa fananya kehidupan didunia ini, karena suatu saat akan datang kematian. Ziarah Kubur juga dapat dijadikan bahan instropeksi (Muhasabah) diri, sudah siapkah menghadapi kematian ?

Selain itu juga, sang Mayyit yang diziarahi bisa memperoleh manfaat dari do’a dan bacaan yang dihadiahkan oleh para penziarah kepadanya (Keterangan : Kitab Tanwirul Qulub, 216) apalagi maqom para Anbiya, Aulia, Ulama dan Orang-orang Shaleh, sangat dianjurkan sekali untk menziarahi maqom-maqom beliau.   Berkaitan dengan hal ini, Rasulullah bersabda dalam salah satu haditsnya: 

كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبْرِ فَزُورُوهَا

 “Dahulu saya melarang kalian berziarah kubur, tapi (sekarang) berziarahlah kalian,” (HR. Muslim).

Sunday, 23 August 2020

OJO NGERASANI GURUMU

     OJO NGERASANI GURUMU SENAJAN GURUMU NDUWE KHILAF. dan PAKSALAH DIRIMU BERSIKAP & BERAKHLAK SEBAIK MUNGKIN PADA GURUMU, MESKIPUN ITU BERAT.
Al ‘ilmu bi ta’allum wal barakah bil khidmah. Ilmu diperoleh dengan belajar, keberkahan ilmu diperoleh dengan khidmah. Inilah salah satu slogan para santri dan asatidz di pesantren-pesantren. Slogan ini bukan sekedar slogan. Ia memiliki makna yang berusaha diwujudkan dalam proses pendidikan di pondok pesantren.

    Ada kisah menarik pada zaman kekhalifahan Harun ar-Rasyid. Dikisahkan dua putra khalifah menuntut ilmu ke Imam Al Kisa’i, seorang Ulama pakar bahasa Arab dan Al Quran. Imam Al Kisa’i menguasai Qiraah Sab’ah. Demikian tingginya adab dan khidmah kedua putra khalifah, mereka sampai berebut memakaikan sandal gurunya, Imam Al Kisa’i. Sekali lagi, berebut memakaikan sandal! Melihat tingkah kedua muridnya itu, sang Imam terkagum-kagum. Sang Imam lantas memerintahkan masing-masing memasang satu sandal.


Romo Yai Anwar Ma'shum PENGASUH PON PES AL ANWAR GUWA KIDUL CIREBON




Romo Yai Anwar Ma'shum PENGASUH PON PES AL ANWAR GUWA KIDUL CIRBON      Pernah suatu ketika saya diminta mengantar dan menemani beliau menghadiri undangan acara Khaul & Khataman Pondok Pesantren Khas Kempek yang tidak lain pengasuhnya adalah adik-adik sepupu beliau sendiri. Seperti, KH. Ja'far 'Aqil (Alm), KH. Musthofa 'Aqil, termasuk Ketua Umum PBNU, KH. Sa'id 'Aqil, hanya saja beliau tinggalnya di Jakarta dan mengasuh Pondok disana.

    Pada saat itu bertepatan hari Jum'at, dimana rutinitas Romo Yai berziarah ke makam ibu, ayah, dan kakek buyut beliau di Gedongan, Allah yarhamhum. Meskipun dalam keadaan lelah sehabis menempuh perjalanan Gedongan-Guwa Kidul yang kira-kira jaraknya kurang lebih 2 jam menggunakan angkutan umum, beliau tetap memaksakan berangkat walau tanpa istirahat meskipun sebentar.

    Kebetulan acara itu dihadiri oleh Presiden RI Joko Widodo. Namun yang membuat saya heran sekaligus kagum adalah Romo Yai meminta diantarkan hanya dengan menggunakan kendaraan bermotor saja, padahal bisa saja beliau pergi menggunakan mobil pribadi. Beliau hanya dawuh, "sin, hayu anter meng Kempek ngadiri acara haul, nganggo motor bae supaya bisa ngejar waktu Maghrib neng kana". Saya hanya sendiko dawuh Yai saja, "nggih yai" jawab saya.

    Kemudian kami berangkat menuju tempat acara sekitar jam setengah 6. Di sepanjang perjalanan, seperti biasa, beliau tidak lepas dari shalawat "Shalallahu 'ala Muhammad". Sesampainya di sana, saya kira beliau langsung masuk ke rumah keluarga Yai Musthofa 'Aqil, atau paling tidak beliau bisa sholat dan beristirahat di tempat tamu VIP yang telah disediakan. Akan tetapi beliau lebih memilih shalat di musholla Pondok yang penuh dan ramai wali santri yang sedang mengunjungi anaknya. Dan beliau bersikap layaknya tamu biasa. Setelah selesai sholat, beliau hendak menuju ke kediaman Yai Musthofa. Namun baru beberapa langkah keluar dari musholla, nampak orang-orang berdiri dan berdesakan menyaksikan rombongan Presiden hendak pulang. Saya yang sebelumnya berjalan dibelakang beliau, berjalan mengiringi ke samping hendak meminta jalan untuk beliau lewat. Namun beliau mencegah agar saya tidak perlu melakukan itu. Akhirnya saya urungkan dan beberapa saat kemudian terdengar suara perempuan dari arah belakang memanggil nama beliau, "Kang Anwar" sapanya. Beliau menengok dan memberikan isyarat agar tidak menyebut namanya keras-keras. Perempuan itu tak lain adalah saudara kandung beliau sendiri, Nyai Marhamah.
Setelah rombongan Presiden pulang, baru kemudian beliau menuju ke tempat tamu VIP dan menemui Kyai Musthofa'Aqil.

    Sekian yang dapat saya tulis, kiranya keteladanan serta kesederhanaan beliau dapat di jadikan contoh dan mampu di amalkan oleh kita sebagai santrinya. Saya jadi teringat dawuh beliau, yang kurang lebihnya seperti ini; "kita itu susah mau niru keteladanan Kanjeng Nabi. Jangankan niru Kanjeng Nabi, lah wong niru guru sendiri aja sulit" kemudian beliau melanjutkan dawuhnya dengan bercerita; "Guru saya, Mbah Ali Ma'shum itu kalau ada undangan untuk ngaji dan jaraknya harus ditempuh dengan mobil, beliau malah menggunakan sepeda motor. kalau jaraknya harus ditempuh dengan menggunakan motor, beliau malah menggunakan sepeda. Dan kalau jaraknya harus ditempuh minimal dengan menggunakan sepeda, beliau malah jalan kaki." Nah, hal semacam itu saja kita sebagai murid agak sulit untuk menirunya. Tapi bagaimanapun juga kita harus tetap berusaha."

Peletakan batu pertama pon pes Raudlatul Ihsan

Peletakan batu pertama langsung di pimpin oleh Romo  Kiyai H.Anwar ma'sum Gua-Kaliwedi-Cirebon